BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menyusun gambaran atau fenomena suatu permasalahan secara
detail dan sistematis (Poerwanti, 2000: 24).
B.
Jenis dan Sumber Data
1.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dokumenter yaitu jenis data yang dikumpulkan, diolah
dan disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau
jurnal.
2. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis
memperoleh data dari sumber data sekunder yaitu neraca dan laporan laba rugi
yang diterbitkan oleh perusahaan. Data penelitian ini diperoleh dari internet.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari
dokumen-dokumen dan catatan-catatan tentang perusahaan yang diteliti, seperti
neraca, laporan laba/rugi, dan lain-lain.
D. Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok dimana seorang
peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan
(digeneralisasikan). Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang go publik di Indonesia, yang listing dan aktif dalam transaksi penjualan di Bursa Efek Jakarta
(BEJ).
2.
Sampel
Sampel adalah suatu sub kelompok dari
populasi yang dipilih dalam penelitian. Penentuan sampel menggunakan teknik non random sampling dengan jenis sensus sampling yaitu teknik yang menggunakan
semua populasi dalam pengambilan sampelnya, disamping mempunyai kriteria
sebagai perusahaan yang go publik dan memiliki laporan keuangan lengkap
selama periode 2010 - 2012 yaitu
pada Perusahaan Perseroan PT Aneka Tambang tbk.
E. Definisi
Operasional Variabel
Kinerja perusahaan pada dasarnya menjadi
acuan dalam mengelola atau menilai sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Suatu
perusahaan dapat berjalan dengan baik dikarenakan suatu kinerja perusahaan yang
baik pula sehingga dapat memenuhi harapan – harapan para
pemegang saham dan kreditur.
Variabel-variabel yang diteliti diantaranya:
1. Analisis
Rasio
a.
Rasio
Likuiditas
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan segera. Termasuk rasio ini antara lain adalah:
1) Current
Ratio
Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio
menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek.
|
Current Ratio = x 100%
2) Quick
Ratio
Merupakan perbandingan antara aktiva lancar (kecuali persediaan) dengan
hutang lancar. Rasio ini merupakan Rasio Likuiditas yang lebih ketat dari pada Current Ratio. Persediaan dianggap
aktiva lancar kurang likuid, sebab
harus melalui dua tahap untuk menjadi kas (persediaan dijual kemudian menjadi
piutang, piutang dikumpulkan baru menjadi kas).
|
Pada Current Ratio, semakin
besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek,
tetapi jika terlalu tinggi, efeknya terhadap earning power kurang baik
karena tidak semua modal kerja dapat digunakan. Pada Quick Ratio
elemen-elemen aktiva lancar selain inventory
dianggap paling likuid untuk menjamin
pembayaran hutang pada saat jatuh tempo. Kreditur akan
mempertimbangkan rasio ini dalam memberikan kreditnya.
b.
Rasio
Solvabilitas
Rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan
dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Baik jangka panjang maupun
jangka pendeknya. Yang temasuk rasio ini adalah :
1) Total
Debt to Total Asset Ratio
Merupakan perbandingan
antara hutang dengan total aktiva.
Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansial.
|
Debt to Asset Ratio = x 100%
2)
Total Debt to Equity Ratio
|
Debt to Equity Ratio = x 100 %
c.
Rasio
Profitabilitas
|
1) Gross Profit Margin
= x 100 %
|
2) Net Profit Margin = x
100 %
|
3) Return On Assets = x 100 %
|
4) Return On Equity = x 100 %
2.
Economic Value Vaded (EVA)
Dalam
penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Menghitung biaya
utang (cost of debt)
Besarnya biaya utang (Kd) dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Kd = Biaya utang sebelum pajak
b. Menghitungan
Biaya Modal Sendiri
Berdasarkan perhitungan biaya utang (kd)
maka selanjutnya akan dikemukakan perhitungan biaya modal sendiri.
|
Biaya
modal sendiri (Ke) = x 100%
c.
Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Menurut Farah (2007:153) rumus biaya modal rata-rata tertimbang dapat dihitung sebagai berikut:
WACC
= (Wd . Kd) + (We . Ke)
Keterangan:
Ka
= Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
Wd = Proporsi utang dalam struktur
modal
Kd
= Biaya utang setelah pajak
We = Proporsi modal sendiri dalam
struktur modal
Ke
= Biaya dari dana yang didapatkan dari modal sendiri
d.
Analisis Return on Investment Capital (ROIC)
Return on investment Capital (ROIC) adalah perbandingan antara NOPAT (EBIT –
pajak) dengan modal yang diinvestasikan dalam pengelolaan perusahaan. sehingga
dalam menentukan ROIC dapat dihitung dengan menggunakan rumus menurut (Mamduh,
2005 : 54) yaitu :
NOPAT
ROIC = ----------------------------------
Modal yang diinvestasikan
e.
Menghitung EVA
EVA dihitung sebagai berikut:
EVA = Modal yang diinvestasikan x
(ROIC – WACC)
F.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini saya menggunakan cara ini untuk membandingkan
kinerja keuangan perusahaan yaitu :
Time Series Analysis dengan
menggunakan uji analisis data angka indeks.
Time Series Analysis adalah suatu cara mengevaluasi unsur-unsur neraca dan
laporan laba/rugi dengan jalan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan
dari suatu periode ke periode lainnya. Perbandingan antara rasio yang dicapai
saat ini dengan rasio-rasio pada masa lalu akan memperlihatkan apakah perusahaan
dapat dilihat dari trend tahun ke tahun, sehingga dengan melihat perkembangan
ini perusahaan dapat membuat rencana-rencana untuk masa depannya.
(Syamsuddin, 2002:39)
G.
Uji
Hipotesis
1.
Analisis Rasio Keuangan
a.
Rasio
Likuiditas
1)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
2)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
b.
Rasio
Solvabilitas
1)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
2)
Jika ,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
c.
Rasio
Profitabilitas
1)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
2)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
3)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
4)
Jika
,maka kinerja keuangan perusahaan dapat
dinyatakan sehat atau sebaliknya.
2. EVA
a.
Jika
EVA ≥ 0 , maka kinerja
keuangan perusahaan dapat dinyatakan sehat.
b.
Jika
EVA ≤
0 , maka kinerja keuangan
perusahaan dapat dinyatakan tidak sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar