Minggu, 21 September 2014

Bab 2 Narti




 
                                                                         BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.     Landasan Teori
1.      Pendekatan Kontingensi Pada Sistem Akuntansi Manajemen
            Pendekatan kontingensi pada akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan karena sistem akuntansi manajemen tergantung juga pada faktor-faktor situasional, baik yang ada di luar maupun di dalam perusahaan. Para peneliti telah banyak menerapkan pendekatan kontingensi guna menganalisis dan mendesain sistem kontrol (Otley, 1980), khususnya di bidang sistem akuntansi manajemen. Beberapa peneliti dalam bidang akuntansi manajemen melakukan pengujian untuk melihat hubungan variabel-variabel kontekstual seperti ketidakpastian lingkungan (Gordon dan Narayanan, 1984; Govindarajan, 1984), ketidakpastian tugas (Chong, 1996; Chenhall dan Morris, 1986), struktur dan kultur organisasional (Indriantoro dan Suporno, 1998), ketidakpastian strategi (Riyanto, 1997) dengan desain sistem akuntansi manajemen.
9
 
            Pendekatan kontingensi banyak menarik minat para peneliti karena mereka ingin mengetahui apakah tingkat keandalan suatu sistem akuntansi manajemen akan selalu berpengaruh sama pada setiap kondisi atau tidak. Berdasarkan teori kontingensi maka ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lain yang mungkin akan saling berinteraksi dalam suatu kondisi tertentu. Diawali dari pendekatan kontingensi ini maka ada kemungkinan perbedaan tingkat desentralisasi juga akan menyebabkan perbedaan pada kebutuhan informasi akuntansi manajemen.
            Waterhouse dan Tiessen (1978) berargumen bahwa dalam kondisi lingkungan yang tidak pasti diperlukan derajat desentralisasi yang tinggi. Bukti-bukti empiris yang dikutip oleh Gordon dan Narayanan (1984) juga menemukan bahwa informasi dan struktur organisasi (desentralisasi) merupakan fungsi dari lingkungan. Struktur organisasi (desentralisasi) akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mengolah dan mengumpulkan informasi serta aliran informasi. Pada organisasi sentralisasi aliran informasi mungkin akan terpusat pada manajemen tingkat atas, sedangkan pada organisasi desentralisasi informasi tersebut akan mengalir ke manajemen yang lebih rendah. Studi Miah dan Mia (1996) menunjukkan bahwa dalam lingkungan organisasi desentralisasi para manajer membutuhkan informasi yang cukup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada tingkat desentralisasi yang tinggi diperlukan informasi yang lebih tepat waktu daripada informasi yang lingkupnya luas (seperti informasi nonfinansial, berorientasi masa yang akan datang) untuk memenuhi kebutuhan berbeda-beda dari para manajer sehingga mereka dapat menunjukkan kompetensinya.
            Sistem akuntansi manajemen adalah suatu mekanisme-mekanisme pengendalian organisasi serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternative yang dapat dilakukan, sedangkan tujuan organisasi mendesain sistem akuntansi manajemen adalah membantu organisasi untuk menapai tujuannya, sebagai cerminan dari fngsi perencanaan manajemen yaitu pemberi informasi untuk pengambilan keputusan, memotivasi perilaku manajer atau pimpinan dan sebagai alat meningkatkan efisiensi organisasi (Gelkuoi, 1980).
            Fungsi akuntansi manajemen sebagai pemberi informasi untuk pengambilan keputusan, memotivasi perilaku manajer atau pimpinan dan sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi organisasi (Belkoui, 1980). Atkonson (1997) dalam Bouwens dan Abernethy (2000) menyatakan bahwa akuntansi manajemen menghasilkan informasi yang berguna untuk membantu para pekerja, manajer dan eksekutif dalam membuat keputusan. Sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang bertugas mengumpulkan data operasional dan financial, memproses, menyimpan dan melaporkan kepada pengguna.
            Secara tradisional informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi financial, tetapi dalam perkembangannya ternyata peran informasi non financial juga menentukan. Penelitian Chanhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat menurut persepsi manajerial yang terdiri dari broad scope, timeliness, aggregation, dan integration. Informasi akuntansi mnajemen yang semakin baik dan akuran mengacu pada semakin tinggi ketersediaan informasi yang memiliki arti (Chanhall dan Morris, 1986). Ringkasan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen menurut Chenhall dan Morris (1986) adalah sebagai berikut :







 













Gambar 1.
Dimensi Informasi Sistem Akuntans Manajemen
Sumber : Chenhall dan Morris (1986)

2.      Desentralisasi
            Desentralisasi merupakan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada para manajer. Tingkat pendelegasian itu sendiri menunjukkan sampai seberapa jauh manajemen yang lebih tinggi mengizinkan manajemen yang lebih rendah untuk membuat kebijakan secara independen (Heller dan Yulk, 1989).
            Pendelegasian yang diberikan kepada manajemen yang lebih rendah (subordinate) dalam otoritas pembuatan keputusan  (decision making) akan diikuti pula tanggung jawab terhadap aktivitas yang mereka lakukan. Otoritas adalah memberikan hak untuk menentukan penugasan, sedangkan tanggung jawab adalah kewajiban untuk mencapai tugas yang telah ditetapkan (Hellriegel dan Slocum, 1987).
            Desentralisasi dalam bentuk pendistribusian otoritas pada manajemen yang lebih rendah diperlukan karena semakin kompleksnya kondisi administratif, tugas, dan tanggung jawab. Pendelegasian wewenang akan membantu meringankan beban manajemen yang lebih tinggi. Thompson (1986) menegaskan bahwa desentralisasi dibutuhkan sebagai respons terhadap lingkungan yang tidak dapat diramalkan. Govindarajan (1986) menunjukkan bahwa tingkat desentralisasi yang tinggi merupakan bentuk yang tepat untuk menghadapi peningkatan ketidakpastian. 

3.      Kinerja Manajerial
            Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi tanggung jawab sosialnya, sebagaian besar bergantung pada manajer atau pimpinan. Apabila manajer atau pimpinan melakukan tugas-tugasnya dengan baik, maka organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki. Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dalam peneltiian akhir-akhir ini. Kinerja manajerial dapat dijelaskan sebagai bentuk eksistensi di mana manajer atau pimpinan sudah menyelesaikan pekerjaan mereka seefektif mungkin (Soobaroyen dan Poorundersing, 2008).    

4.      Desentralisasi dan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
            Desentralisasi yang berkaitan dengan tingkat otonomi yang didelegasikan kepada para manajer unit dan desain sistem akuntansi manajemen merupakan suatu set pengendalian yang signifikan dalam organisasi (Otley, 1980). Secara lebih spesifik desentralisasi tidak saja merupakan sebuah variabel kontingensi yang penting dalam perancangan sistem akuntansi manajemen, tetapi juga merupakan mekanisme penunjang yang seharusnya konsisten dengan maksud penyusunan struktur formal (Chenhall dan Morris, 1986).
            Subsistem pengendalian sistem akuntansi manajemen yang lain didefinisikan sebagai ketersediaan dari karakteristik informasi, yaitu lingkup dan agregat informasi (Chenhall dan Morris, 1986). Ringkasan karakteristik luas lingkup informasi sistem akuntansi manajemen adalah external information (‘e.g. economic conditions etc), nonfinancial information (e.g. customer preferences dc),  future oriented (‘e.g. probabilistic).
            Gordon dan Miller (1986) serta Waterhouse dan Tiessen (1987) menjelaskan bahwa kesesuaian antara desentralisasi dengan lingkup sistem akuntansi manajemen terjadi jika mampu memperbaiki kinerja manajerial. Suatu organisasi yang terdesentralisasi di mana manajer-manajer unit yang berbeda memiliki spesifikasi kebutuhan yang berbeda, informasi yang lingkupnya luas (broad scope information) akan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan yang lebih efektif sehingga menghasilkan kinerja manajerial yang lebib baik. 

B.     Penelitian Terdahulu
            Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya yaitu sebagai berikut :
1.      Penelitian yang dilakukan oleh Jaryanto (2008) yang berjudul “Pengaruh Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial Dengan Sistem Akuntansi Manajemen (Broadscope, Timeliness, Agregation, dan Integration) sebagai variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah)”. Dari hasil penelitian ini dapat diterik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara desentralisasi terhadap kinerja manajerial.  Selain itu sistem akuntansi manaemen terbukti merupakan variabel yang memediasi pengaruh antara desentralisasi terhadap kinerja manajerial.
2.      Penelitian yang dilakukan oleh Mhammad Al Amin (2007) yang berjudul “Pengeruh Environmental Uncertainty, Desentralisasi, Strategi Customization, Managerial Style dan Teknologi terhadap Sistem Akuntansi Manajerial dan Kinerja Manajerial”. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kombinasi derajat ketidakpastian yang tinggi dan lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengruh yang negative terhadap kinerja manajerial, kombinasi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup sistem akuntansi manajemen yang luas mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian yang rendah, derajat customization yang tinggi dengan lingkup sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan mempunyai pengaruh yang negative terhadap kinerja manajerial, kombinasi derajat adopsi teknologi yng tinggi dengan lingkup sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial dan kombinasi derajad managerial style dengan lingkup sistem akuntansi manajemen yang tinggi akan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja manajerial.
3.      Penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Ngurah Bagus Dwirandra (2007) yang berjudul “Pengaruh Interaksi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi dan Luas Lingkup Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa (1) terdapat pengaruh interaksi ketidakpastian lingkungan, desentralisasi, dan luas lingkup informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, (2) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan  lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengaruh negatif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan rendah, (3) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengaruh positif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi. Implikasi praktis utama studi ini adalah dalam perancangan desain informasi sistem akuntansi manajemen perlu dipertimbangkan derajat desentralisasi dan tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan pemakai informasi agar informasi yang disajikan dapat meningkatkan kinerja manajerial

C.     Kerangka Pemikiran
            Berdasarkan landasan teori dan kajian terhadap penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti pada gambar di bawah ini.


 






Gambar 2. Kerangka Pemikiran
D.    Hipotesis Penelitian
            Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.      Diduga sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
2.      Didiga desentralisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
3.      Diduga sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar