Minggu, 21 September 2014

Bab 1 narti




                                                                            BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
            Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia dalam rangka memudahkan pekerjaan. Hampir semua aktivitas manusia saat ini tidak lepas dari peran perkembanga teknologi informasi dan komunikasi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu strategi dalam bisnis maupun dalam pelayanan publik bagi instansi pemerintah.
            Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam instansi pemerintah dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam menciptakan pemerintahaan yang baik dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berkualitas. Tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang mudah, cepat dan praktis seperti sekarang ini harus ditunjang dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai. Sehingga dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini akan menciptakan kinerja pelayanan pemerintahan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
1
 
            Dalam pemerintahan pimpinan membutuhkan ketersediaan informasi dalam rangka menetapkan kebijakan yang akan dilaksanakan sehingga kebijakan pimpinan dalam pemerintahan akan sesuai dengan kondisi yang ada pada organisasi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kondisi semacam ini tidak heran apabila instansi pemerintah yang terbagi menjadi banyak bidang tersebut harus mampu merencanakan kebijakan masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian. Seperti dalam Pemerintah Daerah Kabupaten setiap dinas yang ada di pemerintahan daerah harus mampu merencanakan strategi dalam setiap kebijakan yang akan dilaksanakannya. Dalam perencanaan strategi ini tentu setiap dinas membutuhkan ketersediaan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan tersebut.
            Paradigma tersebut sekarang ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan bisnis saja, instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good corporate goverment yang memegang prinsip-prinsip pelayanan publik harus juga meningkatkan kinerja instansinya dalam rangka menciptakan pelayanan yang berkualitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Pemerintah harus senantiasa mampu menyediakan berbagai kemudahan dalam pelayanan publik guna mendukung perkembangan perekonomian yang ada di daerah masing-masing.
            Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja instanasi. Peningkatan kinerja individu pada setiap bagian instansi. Penggunaan teknologi informasi saat ini tidak hanya pada perusahaan swasta akan tetapi juga pada instansi pemerintah akan lebih memudahkan bagi karyawan untuk melakukan tugas sehingga tidak lagi dilakukan secara manual. Teknologi informasi yang berbasis komputer ini akan berdampak pada aktivitas karyawan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.
            Akuntansi manajemen disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan oleh manajemen. Biasanya informasi yang digunakan oleh manajemen berkisar pada biaya, sehingga juga bisa disebut dengan akuntansi biaya. Selain data biaya untuk harga pokok, akuntansi manajemen juga membutuhkan data untuk pengawasan dan analisis biaya yang dibuat dalam bentuk standar dan lain-lainnya.
            Instansi pemerintah juga perlu mendesain sistem akuntansi manajemen adalah membantu organisasi yang bersangkutan melalui para pimpinannya, yaitu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengambilan keputusan. Untuk membantu aktivitasnya, para pimpinan membutuhkan dukungan informasi. Sistem akuntansi manajemen  (SAM) merupakan sistem formal yang dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan SAM yang merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapat perhatian, hingga dapat diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam mendukung keberhasilan sistem pengendalian manajemen. SAM dapat membantu manajer dalam pengendalian aktivitas sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan.
            (Chenhall & Morris 1986 dalam Nazaruddin, 1998) mengidentifikasi empat karakteristik SAM yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan, yaitu :  broad scope (lingkup), timelines (tepat waktu), aggregation (agregasi),dan integration (integrasi). Karakteristik informasi yang tersedia tersebut akan menjadi efektif apabila sesuai dengan tingkat kebutuhan organisasi.
            Informasi akuntansi manajemen merupakan produk dari sistem informasi akuntansi manajemen. Informasi mempunyai nilai potensial karena informasi memberikan kontribusi langsung dalam menentukan berbagai alternatif tindakan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Adanya informasi juga akan meningkatkan kemampuan manajer untuk memahami keadaan lingkungan sebenarnya. Selain itu informasi juga berfungsi dalam mengidentifikasi aktivitas yang relevan.
            Sesuai dengan pendekatan kontijensi (Otley, 1980 dalam Mardiyah dan Gudono, 2001), masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi itu tidak selalu sama untuk segala situasi. Hal ini berkaitan dengan tingkat desentralisasi atau tingkat pendelegasian otonomi kepada para manajer yang merupakan faktor signifikan dari sistem pengendalian organisasi dan ketidakpastian lingkungan. Pendapat ini didukung oleh (Max 1989, dan Fisher 1996, dalam Nazaruddin, 1998) yang menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan variabel kontijensi di dalam perancangan karakteristik sistem akuntansi manajemen. Hasil penelitian ( Gul dan Chia 1994, Chia 1995 dalam Nazaruddin, 1998) menunjukan bahwa karakteristik informasi akuntansi manajemen tergantung pada variabel kontekstual organisasi yaitu desentralisasi. Dampak interaksi karakteristik sistem akuntansi manajemen dengan desentralisasi berhubungan positif pada kinerja manajerial artinya     apabila dalam kondisi tingkat desentralisasi yang tinggi para manajer didukung dengan tingkat ketersediaan sistem akuntansi manajemen yang semakin tinggi pula.
            Berdasarkan uraian di atas kiranya penting untuk diadakan penelitian kembali, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi dalam pemerintahan terhadap kinerja manajerial yang ada di Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi sebagai pembahasan dalam penelitian ini. Untuk itu dalam penelitian ini mengambil judul “ PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI”.        

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
1.      Apakah sistem akuntansi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi?
2.      Apakah desentralisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi?
3.      Apakah sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi?

C.     Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
1.      Untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
2.      Untuk mengetahui pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.
3.      Untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi secara simultan terhadap kinerja manajerial pada pegawai Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi.

D.    Manfaat Penelitian
            Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
1.      Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi penelitian tentang pengaruh sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial, sekaligus memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi dalam rangka meningkatkan kinerja manajerial pegawai melalui perhatian terhadap penerapan sistem akuntansi manajemen, dan desentralisasi.
2.      Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan yang ada dan dapat sebagai acuan untuk penelitian yang akan datang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

E.     Sistematika Penulisan
BAB I        :   PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II       :   KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB III     :   METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi lokasi dan obyek penelitian, variable penelitian, definisi operasional variable, jenis data, pengukuran variable, teknik pengumpulan data, dan alat analisa data.
BAB IV     :   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan hasil penelitian, analisa data dan pembahasan hasil penelitian ini.
BAB V      :   KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran yang direkomendasikan oleh penulis dari hasil kesimpulan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar